Puisi-Puisi Penggerak Perdamaian Bogor
Fase berikutnya kukuatkan diri,
kemampuan ku tak cukup berikan bukti,
tapi dewa dan tuhan tepat berada di dua sisi,
mereka berkata, ”lalaui mereka”,
lupakan semua posisi,
cari sensasi agar ku dapat ilham,
tetap saja, yang lain pura pura tidak tau hanya diam,
mereka memandang seperti algojo kejam,
ampun,! aku hanya si rambut panjang berbaju kusam,
tukar jiwa mu dengan ku,
dan coba kau rasakan alunan lagu sedihku,
sempurna,!
mereka mungkin tak lagi melirik mu,
cari pintu keluar dunia, lari terlunta untuk menjauh,
sssttt, siapa yang perduli,
lemparkan semua, kesenangan itu hanya ilusi,
dulu kupunya cita cita, dan tetap saja mimpi,
ini singkat, akurat kucapai semua sendiri,
jangan dibawa khawatir,
disaat mereka hanya mencibir,
mungkin langit murka amukan petir,
ku hanya perlu nafas, lanjutkan semua ke garis akhir
Distorsi
Bukanlah sensasi
Ini hanya sebuah alur
Sebuah proses yang terbalur
Seketika membias
Saraf-saraf yang terlepas
Meminta untuk pulang
Meski akhirnya menyimpang
Penyimpangan
Bukanlah pemutarbalikkan
Hanya sebuah perubahan
Akan sepuing peristiwa
Umpama cahaya
Yang menembus serat-serat kaca
Terbelokkan perlahan
Terkalahkan oleh bayangan
Seperti itulah jiwa
Apa yang terlihat
Ternyata hanya muslihat
Lantas di mana kebenaran?
Kebenaran hanya dapat
Dilihat dari sisi yang lain
Terkadang harus meluncur
Melintasi ruang-ruang imajinasi
Begitu kontras
Dengan paradoksnya
Namun begitulah realitanya
Semua itu hanya utopia
Inilah dunia distorsi
Tempat berkumpulnya aspirasi
Sarat akan hegemoni
Ekspresi serta ambisi

Tentang Penulis:
Ayi Wahyudi, pujangga muda yang sedang kuliah di Universitas Pakuan Bogor. Walaupun mengambil kejuruan teknik, Ayi suka menulis puisi, dan baginya dengan Damai semua akan indah.
instagram penulis: @alm.ayiwahyudi
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!