Penyebaran paham radikalisme telah terjadi secara sistematik di wilayah Bogor dan sekitarnya. Rumah Ibadah, Pesantren dan Kampus merupakan tiga tempat yang rentan dalam diseminasi gagasan intoleran dan radikalisme. Bahkan bibit-bibit intoleran dan radikalisme mulai masuk ke ranah persekolahan.
Sekolah maupun kampus yang seyogyanya sebagai ruang edukasi yang aman bagi anak muda justru menjadi sarana efektif dalam penyebaran paham-paham radikalisme. Mereka yang masih berada dalam proses pencarian identitas diri dan tahap belajar mengenal banyak hal, menjadi sasaran yang paling strategis untuk memperluas gerakan radikalisme ini. Sistem edukasi saat ini pun masih belum mampu memberi respon positif untuk mencegah dan menanggulangi praktik-praktik penyebaran narasi intoleransi dan radikalisme (counter violent extremism) di lingkungan pendidikan.
Anak muda merupakan masa depan bangsa, oleh sebab itu nilai-nilai toleransi dan sikap menghargai untuk merangkul setiap perbedaan sangat penting untuk ditanamkan sejak dini. Yayasan Satu Keadilan berpandangan sangat penting untuk melakukan suatu upaya guna menjawab permasalahan-permasalah yang terjadi di wilayah penyanggah ibu kota tersebut.
Melalui inisiatif online campaign dengan tagar #DamaiSejakDini, serta beberapa rangkaian kegiatan offline; salah duanya adalah pelatihan dan diskusi bersama, Yayasan Satu Keadilan mencoba membangun narasi positif bagi kelompok muda di wilayah Bogor dan sekitarnya. Kampanye ini bertujuan menanamkan sikap toleransi, menghargai dan merangkul setiap perbedaan sejak dini. Disamping itu, terbangunnya self-aware dan self-defense pada diri mereka dari paparan paham radikalisme.